Kopi Lagi | Lagi Ngopi (Kopi: Antara Mitos dan Fakta)


Mitos pertama: Kopi bisa menyebabkan sakit kepala.
Faktanya minum kopi tidak akan menyebabkan sakit kepala. Sebaliknya, kandungan kafein dalam kopi justru bisa mengurangi derita sakit kepala. Secangkir kopi pekat bisa menyembuhkan migrain (sakit kepala sebelah) ringan.

Mitos kedua: Anak-anak yang meminum kopi cenderung menjadi hiperaktif.
Faktanya asupan kafein yang normal, yakni sekitar 40-200 mg tidak akan menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Kafein mempercepat masuknya glukosa ke dalam otot dan mengubahnya menjadi sumber energi, glikogen, tambahan energi inilah yang memungkinkan membuat anak-anak tidak gampang lelah dan terus beraktivitas. Sejumlah kecil kafein bisa membantu meningkatkan konsentrasi pada anak-anak yang menderita attention Deficit Hyperactivit Disorder (ADHD) dan menstimulasi mereka untuk lebih cepat menjawab pertanyaan.

Mitos ketiga: Minum kopi sangat berbahaya bagi ibu hamil karena bisa mengganggu pertumbuhan janin.
Faktanya asupan kafein lebih dari 600 mg atau sekitar 7,5 cangkir kopi perhari memang bisa menunda kehamilan selama setahun. Namun mengkonsumsi kafein 300 mg tidak berpengaruh apa-apa terhadap proses kehamilan. Artinya minum kopi sebanyak tiga cangkir perhari tidak berpengaruh apa-apa bagi ibu hamil.

Mitos keempat: Minum kopi bisa mempertinggi risiko hipertensi.
Faktanya kafein bisa mendorong peningkatan tekanan darah, namun terjadi dalam jangka pendek dan skalanya kecil. Hal itu tidak berpengaruh pada kesehatan. Tidak ada kaitan antara sepuluh tahun minum kopi dengan peningkatan hipertensi. Artinya kopi tidak berperan dalam terjadinya risiko hipertensi.

Mitos kelima: Jauhi minum kopi jika ingin nafas lebih harum.
Faktanya minum kopi ternyata bisa menyebabkan mulut lebih segar dan nafas lebih harum. Terdapat komponen khusus pada kopi yang mampu melindungi mulut dari bakteri penyebab bau.

Mitos keenam: Keseringan minum kopi bisa membuat kecanduan.
Faktanya kafein merupakan stimulant ringan. Tidak ada bukti apapun bahwa penggunaan kafein mempunyai konsekuensi fisik dan sosial yang bisa disamakan dengan penyalahgunaan obat-obatan serius. Kafein adalah stimulant tapi pengaruhnya tidak seperti kokain dan amphetamine, “Kecanduan” kafein tak lebih dari seperti kita kecanduan main futsal dan menonton film. Konsumsi kafein dalam takaran wajar, sekitar 200-300 mg atau 2-3 cangkir kopi perhari bisa mempengaruhi mood dan meningkatkan kewaspadaan.

Mitos ketujuh: Kafein dalam kopi bisa menyebabkan kanker payudara.
Faktanya meminum kopi tidak akan menyebabkan kanker payudara. Tidak ada hubungan antara asupan kafein dengan keberadaan kanker payudara jinak. Kafein dalam kopi memang bisa menyebabkan pembesaran pembuluh darah dan karenanya memperbesar ukuran payudara. Pembesaran itu mungkin menyebabkan nyeri dari pada payudara tapi belum tentu ada bukti yang menunjukkan kafein bisa menyebabkan kanker payudara.

Mitos kedelapan: Kopi tidak baik untuk diet karena banyak mengandung kalori dan lemak.
Faktanya kopi tidak mengandung kalori dan lemak. Yang bisa menyebabkan adanya kalori dan lemak adalah material lain yang ditambahkan ke dalam kopi seperti sirup, gula, susu, ataupun krimer. Dua sendok krimmer mengandung 80 kalori dan empat gram lemak. Kafein dalam kopi merupakan penekan nafsu makan yang bisa membantu orang yang sedang melakukan diet. Dan yang perlu diingat, kopi merupakan salah satu minuman berserat tinggi.

Mitos kesembilan: Kopi dapat memperburuk penyakit jantung.
Faktanya hanya da sedikit bukti yang menunjukkan kafein bisa menyebabkan kenaikkan risiko serangan jantung, kematian mendadak, ataupun ritme detak jantung yang tidak normal. Kafein dalam kopi mungkin kurang baik bagi penderita jantung. Namun bagi yang sehat, minum kopi bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Wanita yang minum 2-3 cangkir kopi perhari memiliki 25 persen lebih rendah daripada yang tidak minum.

Mitos kesepuluh: Di usia remaja, minum kopi akan mengganggu pertumbuhan tulang. Sementara minum kopi bagi orang tua bisa menyebabkan pengeroposan tulang (osteoporosis).

Faktanya tulang manusia terkait dengan asupan kalsium. Baik tidaknya pertumbuhan tulang termasuk persoalan osteoporosis bergantung pada ketercukupinya kebutuhan kalsium dalam sel dan menghambat aktivitas phosphodiesterases nukleotida siklik pada konsentrasi antara 0,5 dab 1 xM. Namun jumlah kalsium yang dilepaskan sangat kecil dan tidak akan berpengaruh signifikan pada kebutuhan tulang. Rata-rata kandungan kafein dalam secangkir kopi adalah 80 mg dan itu melepaskan 2-3 mg kalsium. Meminum kafein 100-400 mg atau maksimal 5 cangkir kopi perhari terbukti tidak mengganggu pertumbuhan tulang, baik pada remaja maupun dewasa.

Tulisan ini dicuplik dari buku “Secangkir Kopi Meracik Tradisi” terbitan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo