Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Pelacur adalah Pahlawan (?)

Gambar
Gambar dari:  http://www.tempo.co/ Pekerja seks komersial adalah pahlawan keluarga karena mereka umumnya bekerja untuk menghidupi keluarga. Dalam kondisi itu, tidak manusiawi jika tempat pelacuran ditutup. Memang dilematis jika membicarakan hal ini. Sebuah bisnis yang sudah berumur ribuan tahun itu. Sebuah bisnis yang memang bergelimang kemewahan dan dosa-dosa berat (menurut mereka yang paham dengan ilmu-ilmu agama). Usaha yang jelas dipandang merendahkan hak asasi manusia pelaku bisnis itu sendiri. Sebuah kegiatan yang mereka pahami sebagai upaya bertahan hidup di tengah jaman yang semakin membutuhkan biaya-biaya tinggi untuk semua hal yang menjadi kebutuhan pokok manusia. Di satu sisi kita memandang kegiatan tersebut sudah melawan kodrat manusia itu sendiri. Mempersewakan tubuh untuk dinikmati mereka-mereka yang sedang dilanda bencana syahwat yang dahsyat atau mereka yang memang ingin mencari sebuah sensasi yang sebenarnya sudah pernah mereka rasakan. Namun tak perlu

Pendidikan Formal di Lingkungan Saya: Apa yang Salah?

Gambar
Gambar dari http://evanputra.wordpress.com/ Sebenarnya miris juga melihat kenyataan yang terjadi. Sebegitu mudahnya sebuah penugasan diberikan kepada anak-anak yang notabene mereka masih polos dan tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Memang seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan perkembangan jaman, suatu mata pelajaran juga pasti akan mengikuti perkembangan tersebut. Mengapa miris melihatnya? Sungguh menjadi ironi ketika kesejahteraan guru (PNS) yang semakin meningkat namun kualitas anak didik yang menjadi output proses itu menjadi semakin kurang berkualitas. Bagaimana tidak, seharusnya guru melakukan penyaluran pengetahuan agar anak didik menjadi mengerti apa yang disampaikan namun kenyataannya masih saja banyak yang 'sedikit' mengingkari hal tersebut. Mungkin kurang jelas apa yang saya sampaikan, sederhananya seperti ini. Sepengetahuan masyarakat awam, guru adalah seseorang yang berprofesi untuk meneruskan pengetahuan yang dimilikinya kepada

Malpraktek: Apa itu?

Gambar
Courtesy of www.beritabali.com Sering orang membaca berita kesehatan tentang malpraktek. Tentang sebuah 'kesalahan' yang diperbuat oleh tenaga kesehatan yang sedang menangani pasien. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan malpraktek? Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau standar prosedur operasional. Saat ini karena belum ada UU yang memberikan kekebalan hukum pada profesi dokter, maka jika dokter melakukan malpraktek dapat dikenai hukum kriminal dan hukum sipil. Malpraktek kedokteran kini terdiri dari 4 hal: 1) Tanggung jawab kriminal; 2) Malpraktik secara etik; 3) Tanggung jawab sipil dan; 4) Tanggung jawab publik. Di Indonesia sendiri banyak terjadi kasus-kasus yang dianggap sebagai kejadian malpraktek. Terlepas itu nantinya terbukti di pengadilan atau tidak. Ocehan saya ini tidak akan membahas dalam-dalam tentang malpraktek oleh tenaga kesehatan, karena bagi saya mereka juga mempunyai nurani untuk melaksanaka

Kata!

 Memang aku bukan orang engkau harapkan Kawan Yang bergelimang waktu untuk bisa selalu bersama  Yang selalu berlumur manisnya madu dunia  Aku bukan yang kau impikan Kawan  Yang kau kira bisa menjadi pasangan hingga akhir hayatnya  Yang kau anggap akan selalu mencurahkan bahagia kepada dia  Yang kau inginkan membawa kemewahan dalam hidupnya  Aku hanya seorang BAJINGAN Kawan  Yang mencoba memahami arti kehidupan  Dalam dunia yang fana tak berkesudahan

Kepada Tuan

Gambar
Tuan, kami juga tidak akan pernah lupa bahwa negeri Anda berhutang kepada kami. Berhutang atas penyidikan yang tidak transparan atas pembunuhan seorang mahasiswa asal Indonesia ... juga untuk setiap sampah yang negeri Anda buang ke wilayah Indonesia. Tuan, Anda seorang negarawan. Anda seorang yang berjiwa besar. Apakah anda juga akan membela bangsa Irak yang sudah pernah ditindas oleh George Bush, sementara nama bapaknya digunakan sebagai nama Kapal Perang Amerika, dan dianggap pahlawan oleh negaranya? Tuan, jika memang Anda seorang negarawan. Pernahkan juga Tuan memikirkan ratusan ribu orang China, Korea, Asia Tenggara, dan Indonesia yang menjadi korban kekejaman tentara Jepang, sementara Jepang menganggap prajuritnya waktu itu sebagai seorang pahlawan. Tuan, jika Anda memang seorang jenderal. Maka anda akan berpikir bahwa itu adalah sebuah kisah perjuangan, sebuah kisah yang menjadi pondasi berdirinya suatu bangsa dan menjadi sebuah sejarah yang tidak bisa dilupakan. Dan

Pepeling

Polahe wong Nuswantara kadi gabah den interi Endi sing bener endi sing sejati Para tapa padha ora wani Pada wedi ngajarake piwulang adi Salah salah anemahi pati Amung eling lan waspada Iku pawitan kang utama Kanggo guyub ambangun bangsa Kanggo jaga tentreming nagara Tumuju Indhonesiya ingkang Mulya

Suara Kita: Jangan Antar Mereka Ke Gerbang Kemakmuran!

Gambar
[Photo credit] Mungkin bagi sebagian orang bulan April tahun 2014 adalah tahun yang dianggap menentukan nasib mereka. Nasib untuk menjadi orang kaya atau tidak. Menjadi orang yang terkenal atau tercemar. Menjadi pejuang sosial atau penyandang masalah sosial. Bulan yang bagi beberapa orang juga menjadi bulan berdagang. Memperdagangkan 'suara' untuk memenangkan mereka-mereka yang ingin menjadi orang kaya. Ya! Pemilu. Telah menghilangkan akal sehat beberapa kelompok orang. Yang sudi menangguk keuntungan dari nasib jutaan warga negara. Dari ribuan mereka yang menyandang status 'warga negara kelas 2'. Dari mereka yang membutuhkan infrastruktur untuk menunjang kinerja dan pekerjaan mereka. Mungkin itu adalah bisnis bagi mereka. Bisnis musiman 5 tahun sekali. Yang mereka anggap kesempatan langka. Lalu mengapa dengan mereka? Adakah masalah dengan mereka? Penjual dan pembeli 'suara' itu? Jelas! Mereka menyandang permasalahan kejiwaan dan nurani. Hilang sudah

BBM Android dan Klenik Jawa

Gambar
  Sejak turunnya pamor BlackBerry® di pasar saham USA. Yang ditindak lanjuti dengan munculnya aplikasi perpesanan BBM di sistem operasi Android tampaknya banyak pihak yang belum menyadari bahwa ini adalah sebuah sanepo alias pertanda jaman bahwa manusia harus bisa saling bekerja sama. Dan pertanda ini secara langsung dipertunjukkan oleh RIM selaku empunya BlackBerry® dan BBM. Dan ini berkaitan juga dengan ilmu Kejawen yang sudah membudaya di kalangan masyarakat Jawa pada umumnya. "7 (pitu/pitulung) dalam awalan kode PIN BBM Android adalah sebuah pesan atau sanepo bagi kita untuk saling tolong-menolong (tentunya dalam kebaikan)" "Lho kok bisa?!?! Sampeyan jangan asal ngomong Kang" kata seorang kawan. "Sampeyan jangan asal ngomong, ilmu Kejawen kok bisa dipahami oleh mereka-mereka pakar IT dari RIM" tukas kawan yang lain. Mereka bengong dan jelas memaki-maki saya yang melontarkan pernyataan bahwa BBM untuk Android adalah manifestasi ajaran Keja