Kopi yang Baik
Pada prinsipnya, perbedaan kopi itu dipengaruhi beberapa faktor:
varietas kopinya, ketinggian, iklim, juga tergantung lingkungannya
apakah ada tanaman sekitarnya yang tumbuh meneduhi pohon kopi sehingga
terhalang matahari atau memang terpapar langsung sinar matahari. Di
Indonesia, kebanyakan di sekitar tanaman kopi ada pohon peneduh. Nah,
kalau yang pakai peneduh itu cenderung punya rasa buah-buahan dan lebih
nyaman di lidah. Tapi juga harus dilihat ketinggian tanaman kopi; kalau
arabica 1600-2200m itu semakin baik rasanya atau robusta ditanam
sebaiknya di 400-600m. Kalau masalah kopi terbaik, itu juga harus
dilihat dari proses dari panen, digoreng, juga diseduh harus juga dengan
cara yang paling baik.
Sebenarnya, kopi yang telah diproses dengan baik insyaAllah memiliki manfaat yang baik. Seperti kita makan buah mangga yang muda, itu kan akan memberikan efek yang tidak baik di perut, sedangkan kalau mangga tersebut matang tidak akan memberikan efek. Sama juga seperti kopi, asalkan kopi tersebut fine, seharusnya tidak ada masalah. Karena sebenarnya yang membuat sakit maag itu bukan kadar asamnya, tapi kadar kafeinnya. Robusta adalah kopi yang paling tidak disarankan karena kafeinnya sangat tinggi. Tapi pada prinsipnya, selama kopi tersebut diproses dengan baik dan selama orang tersebut tidak resistant terhadap kopi maka akan baik-baik saja.
Manfaat kafein dalam kopi.
Salah satu manfaat kafein di kopi adalah melindungi paru-paru dari nikotin. Dengan minum teh atau cokelat pun bisa melindungi nikotin. Sayangnya, informasi seperti ini yang belum didapat oleh masyarakat karena kopi sampai saat ini masih cenderung didiskreditkan.
Mengapa kopi luwak bisa mahal?
Pertama, mahal banget itu relatif. Kedua, kopi luwak ini bukan seperti kopi kebanyakan yang bisa diproses kapanpun dan dimanapun. Kopi luwak ini ada luwak yang dibutuhkan sebagai alat pemrosesannya sendiri. Secara umum, ada 2 macam dalam mendapatkan kopi luwak, tangkar dan liar. Luwak tangkar adalah sengaja memelihara luwak yang kemudian diberi makan kopi, untuk biaya maintenance luwak ini memang sangat mahal. Kalau luwak liar itu langka karena memang alami dan hanya ada pada masa panen. Jadi, mahalnya itu kalau tangkar karena maintenance mahal sedangkan yang liar karena memang jarang dan sedikit. Dan luwak itu baru bisa diberi makan kopi setelah umur 2 tahun.
Apakah kopi bisa menimbulkan kecanduan?
Addict itu bicara masalah sugesti, karena apapun makanan bisa bikin addict selama kita punya persepsi terhadap produk itu. Tapi salah satu alasan kenapa kopi bisa bikin addict, karakter kopi itu punya manfaat sebagai terapi. Ada rasa nyaman ketika minum kopi, menjadi rileks, atau melancarkan peredaran darah. Addict tidak masalah selama manfaatnya ada. Karena adiktif itu tidak selamanya negatif, jika memang dia nyaman dan kopinya memang diolah dengan baik, fine-fine saja.
Bagaimana menyeduh kopi?
Pada saat diseduh, sebenarnya tergantung karakteristik kopi, profil kopi, dan kopi apa yang diseduh. Kopi robusta misalnya, kadar asamnya sedikit bahkan tidak terasa. Tapi kalau arabica punya kadar esensi yang cukup besar dibandingkan robusta. Selain itu, juga profil kopi, semakin light maka kopi itu semakin asam, semakin gosong makan kopi itu semakin pahit dan rasa asamnya akan hilang.
Sumber: http://notes.urbanesia.com/p/urquestion-kopi-yang-baik?
Copyright belong to: Lalla Pratami di http://notes.urbanesia.com/author/lalla-pratami
Sebenarnya, kopi yang telah diproses dengan baik insyaAllah memiliki manfaat yang baik. Seperti kita makan buah mangga yang muda, itu kan akan memberikan efek yang tidak baik di perut, sedangkan kalau mangga tersebut matang tidak akan memberikan efek. Sama juga seperti kopi, asalkan kopi tersebut fine, seharusnya tidak ada masalah. Karena sebenarnya yang membuat sakit maag itu bukan kadar asamnya, tapi kadar kafeinnya. Robusta adalah kopi yang paling tidak disarankan karena kafeinnya sangat tinggi. Tapi pada prinsipnya, selama kopi tersebut diproses dengan baik dan selama orang tersebut tidak resistant terhadap kopi maka akan baik-baik saja.
Manfaat kafein dalam kopi.
Salah satu manfaat kafein di kopi adalah melindungi paru-paru dari nikotin. Dengan minum teh atau cokelat pun bisa melindungi nikotin. Sayangnya, informasi seperti ini yang belum didapat oleh masyarakat karena kopi sampai saat ini masih cenderung didiskreditkan.
Mengapa kopi luwak bisa mahal?
Pertama, mahal banget itu relatif. Kedua, kopi luwak ini bukan seperti kopi kebanyakan yang bisa diproses kapanpun dan dimanapun. Kopi luwak ini ada luwak yang dibutuhkan sebagai alat pemrosesannya sendiri. Secara umum, ada 2 macam dalam mendapatkan kopi luwak, tangkar dan liar. Luwak tangkar adalah sengaja memelihara luwak yang kemudian diberi makan kopi, untuk biaya maintenance luwak ini memang sangat mahal. Kalau luwak liar itu langka karena memang alami dan hanya ada pada masa panen. Jadi, mahalnya itu kalau tangkar karena maintenance mahal sedangkan yang liar karena memang jarang dan sedikit. Dan luwak itu baru bisa diberi makan kopi setelah umur 2 tahun.
Apakah kopi bisa menimbulkan kecanduan?
Addict itu bicara masalah sugesti, karena apapun makanan bisa bikin addict selama kita punya persepsi terhadap produk itu. Tapi salah satu alasan kenapa kopi bisa bikin addict, karakter kopi itu punya manfaat sebagai terapi. Ada rasa nyaman ketika minum kopi, menjadi rileks, atau melancarkan peredaran darah. Addict tidak masalah selama manfaatnya ada. Karena adiktif itu tidak selamanya negatif, jika memang dia nyaman dan kopinya memang diolah dengan baik, fine-fine saja.
Bagaimana menyeduh kopi?
Pada saat diseduh, sebenarnya tergantung karakteristik kopi, profil kopi, dan kopi apa yang diseduh. Kopi robusta misalnya, kadar asamnya sedikit bahkan tidak terasa. Tapi kalau arabica punya kadar esensi yang cukup besar dibandingkan robusta. Selain itu, juga profil kopi, semakin light maka kopi itu semakin asam, semakin gosong makan kopi itu semakin pahit dan rasa asamnya akan hilang.
Sumber: http://notes.urbanesia.com/p/urquestion-kopi-yang-baik?
Copyright belong to: Lalla Pratami di http://notes.urbanesia.com/author/lalla-pratami