Keajaiban Bersedekah [The Miracle of Sharing]

from: flickr.com
Bersedekah, semua orang sangat paham akan hal ini. Bersedekah pasti dilaksanakan oleh semua pemeluk agama dan kepercayaan, bahkan orang tak beragama pun bersedekah, walau dengan sebutan yang lain. Ada kepercayaan, bahwa dengan bersedekah, orang akan menerima pahala dari TUHAN YANG MAHA ESA, TUHAN YANG MAHA WELAS ASIH, akan menerima balasan yang setimpal kelak dikehidupan yang akan datang. Banyak juga orang yang bersedekah hanya karena menginginkan suatu status, status yang seringkali membutakan banyak orang, status "dermawan" inilah yang menyebabkan orang tidak ikhlas ketika bersedekah. Banyak juga alasan orang bersedekah karena alasan keTUHANan, alias perintah dari TUHAN, alasan akan menerima pahala yang setimpal, dan lain-lain.

Anggapan-anggapan ini keliru, bersedekah tidak harus dilandasi dengan alasan ini-itu, alasan perintah TUHAN, TUHAN tidak perlu disedekahi! Tidak perlu dan TUHAN tidak butuh! Karena, sesungguhnya yang perlu disedekahi adalah diri kita, bukan orang lain. Kita memberikan sedekah kepada orang lain hakikatnya bukan karena kita semata-mata menjalankan perintah TUHAN, melainkan sebenarnya juga kita telah menyedekahi "jiwa" kita, "jiwa" kita memerlukan sedekah batin, tidak bisa dipungkiri, memberikan sesuatu sedekah kepada orang lain akan memberikan "ketenangan batiniah" yang hanya bisa kita rasakan, dan murni "ketenangan" bukan "kesombongan" dan orang lain tidak bisa mengetahui hal itu.

Juga balasan-balasan atau pahala yang dijanjikan akan diberikan oleh TUHAN kepada kita, jangan pernah kita mengharapkan hal itu ketika kita memberikan sedekah kepada orang lain! Sedekah yang kita berikan jangan dijadikan sarana untuk mendapatkan balasan atau pahala yang telah dijanjikan, namun seharusnya kita mengharapkan manfaat dari bantuan atau sedekah yang kita berikan itu atas orang yang menerimanya, sekali lagi MANFAAT! Bukan pahala yang kita harapkan! Pahala, balasan atau ganjaran tersebut pasti! Pasti akan datang kepada kita, SESEGERA MUNGKIN bahkan sebelum kita hidup dikehidupan yang berikutnya, pahala tersebut datang dalam bentuk dan waktu yang tidak dapat kita duga-duga. Karena TUHAN telah menjanjikan hal itu, dan TUHAN tidak mengingkarinya, jika kita ikhlas dalam memberikan sedekah atau bantuan kepada orang lain. Mungkin banyak orang tidak percaya hal ini, namun saya, yang menulis ini sangat mempercayainya, karena saya pernah mengalami keajaiban itu, pernah mengalami The Miracle of Sharing.

Suatu ketika, saya pernah didatangi oleh seseorang tua, renta, dan tampaknya menderita suatu penyakit, dan mungkin orang lain menyebutnya pengemis, beggar. Dia meminta sesuatu kepada saya, uang, uanglah yang dia minta, saya memberi namun tidak seberapa jumlahnya, karena uang saya pun terbatas jumlahnya. Setelah dia menerima sedikit uang itu, dengan mengucapkan terima kasih dan beberapa doa-doa dan harapan yang entah saya tidak terlalu bisa mendengarkannya, dia beranjak pergi. Tidak berapa lama, datang Boss saya, tidak ada angin, tidak ada hujan, beberapa lembar uang-yang nilainya lebih lebih lebih banyak dari yang saya berikan kepada pengemis itu-diberikan oleh Boss kepada saya, tidak ada alasan dan ekspresi apapun ketika Boss memberikan uang itu kepada saya. Langsung saya berpikir, inilah balasan yang diberikan oleh TUHAN melalui Boss saya. TUHAN memberikan balasan yang juga peringatan kepada saya, agar terus berusaha untuk bisa saling berbagi. Atas hal itu, saya kemudian berpikir lagi, bukan balasan, bukan pahala, namun pelajaran dari TUHAN yang saya terima dari pemberikan saya itu.

Karena itu, dalam bersedekah, dalam beramal, dalam berbagi dengan sesama, janganlah balasan yang diharapkan, janganlah pahala yang diinginkan, hanya MANFAAT dari apa yang kita sedikit berikan kepada orang lain, karena pemberian tanpa manfaat akan SIA-SIA. Dan marilah kita berbagi dengan sesama ketika kita masih bisa berbagi dan memberi, sebelum kita menerima pembagian tersebut dari orang lain, karena BERBAGI adalah KEAJAIBAN TUHAN yang dianugerahkan kepada MakhlukNYA.

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo