|
Telaga Warna |
Jika mengingat kejadian itu sungguh sangat membuat kami tertawa lepas sambil geleng-geleng kepala. Melakukan suatu perjalanan, walaupun dalam jarak yang pendek dan masih berada di wilayah sendiri namun jika itu tidak direncanakan dengan matang pastilah akan membawa sebuah resiko (walaupun itu menjadi kenangan yang sangat indah).
Hari itu, 17 September 2009. Sebuah perjalanan iseng kami lakukan berenam. Bermula dari ide-ide segar untuk mencari tempat wisata yang murah dan meriah namun menyenangkan. Berangkat dari
Boja pada pukul 07.00 kami berenam semula tidak merencanakan untuk menuju
Dieng, kami hanya berencana menuju
Curugsewu. Di tengah perjalanan muncul ide segar bahwa kami harus menuju
Dieng (karena kami pikir kami masih mempunyai banyak waktu libur).
|
Nampang di Jembatan Bodri |
Perjalanan menuju
Dieng sungguh sangat membosankan (pada awalnya) namun itu berangsur menjadi sebuah joy ride karena memang kami waktu itu masih bebas (dalam arti single). Jadi kami bebas bepergian kemana-saja. 12.00 kami tiba di
Dieng dan langsung kami menuju ke
Telaga Warna dan
Telaga Pengilon. Setelah pegal-pegal karena berkeliling telaga, kami melanjutkan perjalanan ke
Kawah Sikidang.
Kami tidak lama berada di kawasan obyek wisata
Dieng, tepat pukul 15.00 kami mulai turun dan merencanakan perjalanan pulang melewati rute awal yang kami tempuh. Namun di tengah perjalanan muncul lagi ide segar, yang tentunya kami semua suka. Yakni pulang melewati jalur
Wonosobo kota. Dalam perjalanan pulang, kami menyempatkan diri mampir di salah satu kawan yang tinggal di Kecamatan Kertek, tepatnya di
Kelurahan Reco.
|
Nampang dulu gan :) |
Setelah shalat Maghrib, kami melanjutkan perjalanan pulang melewati Parakan - Temanggung - Pringsurat - Jambu - Sumowono dan Limbangan untuk menuju Boja.