Mayeng-mayeng: Kebun Teh Medini

Pemetik Teh
Menjamurnya perkebunan teh di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tidak lepas dari dampak penjajahan era kolonialisme Belanda. Di mana terjadi pembangunan di segala sektor termasuk bisnis teh. Indonesia dirasa mempunyai kondisi geologi yang baik untuk mengembangkan perkebunan teh. Pohon teh membutuhkan daerah yang cukup dingin. Umumnya perkebunan teh di Indonesia berada di kaki gunung. Salah satu kebun teh di Indonesia adalah Kebun Teh Medini.

Kebun Teh Medini berada di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kebun teh ini berada di sebelah utara Gunung Ungaran (2050 mdpl). Kebun teh yang memiliki luas sekitar 386,82 hektar ada sejak tahun 1901. Saat itu masih zaman penjajahan Belanda.

Kebun Teh Medini ini pun, menyajikan pemandangan yang indah. Sejauh mata memandang, pohon teh yang berwarna hijau dan indahnya lanskap Gunung Ungaran sejenak dapat melupakan rutinitas kegiatan sehari-hari dan menyegarkan mata. Kebun teh ini ditanam dari bibit teh langsung. Namun, karena dirasa terlalu lama untuk tumbuh, maka mayoritas pohon teh di Kebun Teh Medini merupakan hasil pengembangbiakan dengan cara stek (rekayasa perkebunan).

Kebun Teh Medini terletak di ketinggian 1500 DPL yang merupakan wilayah Kabupaten Kendal. Biasanya para pendaki yang akan melakukan perjalanan pendakian ke pengunungan Ungaran akan melewati kebun teh Medini. Ini salah satu jalur yang memang biasa di lewati oleh para hiker. Kerena setelah melewati kebun teh Medini para hiker akan beristirahat di barak yang dikenal dengan nama Promasan.

Kebun Teh Medini
Kebun teh Medini bisa dijangkau dari kota Semarang, dengan melewati jalur Pasar Jrakah – Boja melewati kecamatan Mijen dan Cangkiran. Ketika memasuki wilayah Cangkiran, silakan lurus menuju Taman Rejo, hingga pertigaan Tamanrejo, lalu ambil arah kiri (kalau belok ke kanan akan menuju Kecamatan Boja). Apabila dari Ungaran, para petualang bisa melewati jalur Pasar Ungaran – Gunung Pati – Cangkiran.

Apabila memasuki jalan Promasan, maka petualang akan mendapati pintu tiket masuk menuju Kebun Teh Medini, hanya dengan biaya Rp. 2.500,- petualang bisa merasakan sejuknya udara yang alami tanpa polusi. Lalu silakan berjalan melewati pabrik teh menuju kebun teh yang luas, tentu saja dengan motor dan mobil.

Kebun teh memiliki banyak jalur yang saling menjauh satu sama lain, dan sedikit yang berhubungan. So, apabila petualang berniat berjalan kaki untuk hiking silakan untuk mengambil jalur sebelah kiri menuju Promasan karena jalur ‘tikus’ ini merupakan jalur yang termudah dan terdekat untuk sampai ke Promasan. Apabila memakai mobil L300, maka Medini adalah perhentian terakhir. Apabila memakai Jeep atau motor bisa naik lagi menuju Promasan dan Gua Jepang dengan mengambil jalur tengah.

Pabrik Teh Medini
Cukup indah pemandangan yang akan didapat, dengan kebun teh yang luas. Dimana mata memandang, disitu tamanan teh berjajar satu sama lain yang hijau dan elok. Dengan jalur yang berkelok-kelok, akan menambah senang suasana perjalanan. Memang para pertualang harus sabar dan hati-hati dengan kondisi jalanan, karena jalur ini di dedikasi untuk truck pengangkut para ibu memetik teh.

Tujuan utama selain di Medini adalah Barak Promasan dan Gua Jepang. Perjalanan dangan naik motor sekitar 30 menit dari Medini. Apabila sudah sampai barak Promasan, petulang bisa beristirahat di warung-warung yang berada di sekitarnya. Juga ada kolam air yang sejuk dan tentu saja dingin. Setelah istirahat, petualang bisa melanjutkan perjalanan ke Gua Jepang. Disebut Gua Jepang memang Gua ini di buat olah Jepang untuk sarana perang jaman dulu. Untuk masuk diharuskan membawa senter yang terang dan jangan sendirian karena banyak ruangan. Sesuaikan mata dahulu di sudut terluar sebelum memasuki gua. Perjalanan memasuiki Gua hanya sekitar 15 menit atau kurang.

Setelah selesai, maka ada petualang yang tak kalah menarik yaitu Air Terjun yang tinggi dan indah. Letaknya di sekitar Pabrik Teh Medini atau pintu masuk tiket tadi. Nah, petualang bisa memilih mana tempat yang akan didatangi. Apakah akan ke air terjun, lalu ke kebun teh Medini. Atau Kebun teh Medini dan Gua Jepang Promasan. Atau semuanya, tergantung fisik dan mood.

Curug Lawe
Air terjun ini bernama Curug Lawe (curug : waterfall), memang di jawa tengah banyak curug-curug yang benama Curug Lawe. Memang, namanya sama namun beda tempat. Seperti di sekitar Gunungpati atau masuk wilayah Kalisidi ada juga Curug Lawe. Curug Lawe Medini ini hanya bisa di akses dengan berjalan kaki saja. Perjalanan membutuhkan waktu 15-20 menit dari pintu tiket masuk. Melewati jalan setapak yang berkelok-kelok, bagi hikingers hal seperti sangat menyenangkan dan mudah. Namun bagi para petualang yang tak biasa berjalan kaki.

Curug Lawe Medini memang belum banyak di akses orang, bahkan pengelolaan yang belum sebagus Gonoharjo dan Nglimut. Bisa jadi disebabkan karena akses jalan menuju Curug Lawe ini susah untuk di jangkau kebanyakan orang. Jalanan yang ekstra sulit dan jauh. Namun Curug Lawe tetap mempunyai potensi selama Pemerintah mau mengembangkannya.

Di Curug Lawe, petualang akan disuguhi pemandangan alam yang sangat-sangat alami dan indah menajubkan. Petualang perlu hati-hati karena waterfall ini tak semudah di jangkau orang untuk mendekati pusat jatuhnya air. Masih banyak hewan-hewan liar yang berkeliaran seperti kera, gareng pong, lintah dan mungkin ular (yang ini penulis juga belum melihat). Airnya yang dingin dan segar bisa dibuat mandi setelah perjalanan yang pernuh keringat.

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo