Sekedar menulis: Manajemen Emosi

Manajemen Emosi
Emosi adalah bagian dari hidup, bagian dari manusia yang hidup. Sebagaimana emosi pada umumnya normal, begitu juga kemarahan itu normal, tidak ada orang yang salah karena mempunyai rasa marah. Selalu saja ada alasan mengapa kita menjadi marah. Kuncinya adalah apa yang kita lakukan dengan kemarahan kita dan bagaimana kita mengungkapkan kemarahan kita. Maka dari itu kita harus bisa mengelola emosi kita sehingga emosi kita tidak menimbulkan agresi bagi orang lain.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan diri/hati, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa. Bila suatu permasalahan muncul dengan intensitas yang cukup berat pertama-tama kita persiapkan diri kita. Diri kita menyadari (recognize) mengenal perasaan yang pada saat itu muncul pada diri kita dan mulailah mengenali diri anda dengan mengatasi emosi tersebut dan bukan emosi yang mengendalikan diri kita.

Pengendalian emosi (anger management) adalah suatu tindakan untuk mengatur pikiran , perasaan, nafsu amarah dengan cara yang tepat dan positif serta dapat diterima secara sosial, sehingga dapat mencegah sesuatu yang buruk atau merugikan diri sendiri dan orang lain. Emosi marah merupakan salah satu jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar dan bersifat universal. Semua orang dari semua budaya memiliki emosi marah. Biasanya, marah dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari agresi, kekejaman dan kekerasan. Oleh karenanya pembahasan marah biasanya selalu dikaitkan dengan agresi dan kekerasan.

Emosi marah dinilai negatif oleh masyarakat karena sifat destruktifnya. Orang yang marah bisa menjadi kejam dan tidak berperikemanusiaan. Marah pun sering bernilai negatif bagi individu. Namun emosi ini dapat dikatakan emosi yang sehat apabila diekspresikan secara bebas tetapi tidak merusak orang lain. Marah adalah perasaan yang perlu untuk diungkapkan tanpa harus ada kebencian atau agresi.

Beberapa tips mengendalikan emosi
  1. Kenali emosi Anda. Ketahui apa yang Anda rasakan, apakah senang, sedih, takut, atau marah. Dengan mengenali baik-baik apa yang sebenarnya Anda rasakan, Anda akan lebih mudah memahami cara menuntaskannya. Rasa cemburu, misalnya, merupakan penjelmaan dari rasa takut, takut tidak mampu terlihat lebih baik dari orang lain, atau merasa dijauhi karena tak bisa menjadi yang terbaik.
  2. Bila Marah, segera Istighfar dan Ambillah Wudhu. Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan itu dijadikan dari api, dan yang dapat memadamkan api hanyalah air, maka apabila seseorang dalam keadaan marah, hendaklah segera berwudhu.Jika marah datang, lemahkan daya marahnya, cabut substansinya, dan lindungi diri dari akibat2nya, sehingga jika hal itu menimpa, kita menaati peraturan akal. Dengan demikian kekuatan wudhu sesungguhnya merupakan jawaban yg paling tepat mengenai cara untuk melakukan hal tesebut. Kebersihan dan kejernihan air wudhu dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan panasnya temperatur tubuh ketika tengah marah. Kesucian air wudhu yg dapat menyucikan angota tubuh serta jiwa dapat menghilangkan dorongan-dorongan amarah ke arah yg negatif, merusak, dan dapat mengarahkan daya amarah kepada keberanian, keadilan dan kebenaran
  3. Jangan Dipendam. Anda mungkin takut tak dapat menahan diri atau membuat orang lain tersinggung jika Anda meluapkan emosi Anda. Namun memendam emosi seorang diri bukanlah hal yang baik bagi kesehatan psikis Anda. Ada kalanya Anda harus mengekspresikan apa yang ada dalam benak Anda, melalui curhat bersama seorang sahabat atau mengungkapkannya melalui hobi.
  4. Berkaca dari Pengalaman. Pernahkah Anda terlibat dalam masalah baru saat Anda tak lagi mampu untuk menahan emosi? Menghajar seorang rekan kerja, misalnya? Atau mengalami kecelakaan saat kebut-kebutan di jalanan untuk melampiaskan emosi? Lain kali jika Anda ingin mengeluarkan emosi dengan cara yang nekat, ingatlah resiko yang harus Anda hadapi di pengalaman sebelumnya. Anda pasti tak ingin mendapat masalah baru dan menambah amarah, kan?
  5. Cari Ketenangan. Asingkan diri sejenak dari keramaian, beberapa menit saja hingga Anda dapat meredakan emosi yang menguasai benak Anda. Duduk, berdiri, atau berbaring, carilah posisi yang paling nyaman untuk menenangkan diri. Kemudian pikirkan baik-baik apa yang melintas di benak Anda. Apakah Anda merasa takut dikeluarkan dari pekerjaan, menyakiti perasaan sahabat, atau merasa gagal dengan rencana yang telah lama dibuat, ketahui dengan jelas dugaan apa yang membuat Anda merasa stress.
  6. Segera Cari Solusi Setelah Emosi Reda. Setelah menenangkan diri dan menurunkan kadar emosi di diri Anda, kini saatnya untuk mencari sejumlah opsi sebagai solusi untuk permasalahan Anda. Buat beberapa pilihan agar Anda memiliki opsi cadangan jika salah satunya gagal.

Sumber: dari berbagai sumber.

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Diagram Bagian-Bagian Daging Sapi Bagian #1

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo