Mayeng-mayeng: Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi

Pabrik Teh Tambi
Wisata Wonosobo Teh Tambi, merupakan salah satu wisata agro Wonosobo, Terletak 16 km arah utara kota Wonosobo atau kurang lebih 20 menit perjalanan. Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi merupakan pilihan wisata yang menarik bagi pencinta alam pegunungan.

Tempat wisata ini dilengkapi fasilitas dengan penginapan, jika anda butuh guide ada pemandu yang membawa anda untuk berkeliling perkebunan Teh Tambi tersebut, antara lain melihat proses pemetikan teh, melihat prosesing teh mulai dari daun hingga siap saji. Tempat-tempat wisata menarik lainnya yang berdekatan dengan PT Tambi antara lain Dataran Tinggi Dieng, Telaga Menjer, dan tempat perkemahan Jlumprit

Sejarahnya perkebunan Teh Tambi antara lain dulunya (1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula.

Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi.

Hamparan Perkebunan Teh
Luas area perusahaan PT Tambi meliputi 829,14 ha terdiri atas 3 unit perkebunan yaitu Unit Tambi, Unit Bedakah dan Unit Tanjungsari. Produk utama berupa teh hitam dengan tingkat produksi per tahun sebanyak 1.800 - 2.000 ton. Lokasi perkebunan terletak di lereng sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing di bagian tengah Jawa Tengah. Ketinggian 800 - 2.000 meter di atas permukaan laut dengan tingkat curah hujan 2.500 - 3.500 mm per tahun.

Pekerbunan teh tambi sebagai pilihan tempat favorit bagi para pengunjung mancanegara, karena mereka biasanya butuh penginapan, perkebunan teh tambi merupakan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, Yang tak kalah menarik dari kawasan wisata dieng dan telaga Menjer.

Agrowisata Tambi bisa ditempuh dengan jarak 16 km dari Pusat Kota Wonosobo menuju arah utara. Tak hanya diajak menyusuri kebun teh (tea walk), pengunjung juga akan mendapatkan penjelasan tentang agronomi, pengolahan dan pemasaran teh sambil menikmati pemandangan alami sekitarnya.

Harga tiket masuk tempat ini terbilang sangat murah. Hanya dengan biaya Rp 20.000/orang pengunjung sudah bisa merasakan sejuknya berjalan-jalan di kawasan kebun teh sambil melihat bagaimana proses pembuatan teh di pabrik.

Perkebunan Teh Tambi
Jika ingin memperoleh paket makan siang cukup menambahkan Rp 20.000 lagi. Selain itu Agrowisata Perkebunan Tambi juga menyediakan paket outbond. Pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 85.000/orang dengan minimal rombongan berjumlah 20 orang.

Bila ingin bermalam di tempat ini tersedia pondok wisata dengan fasilitas yang tak kalah hebat seperti rumah pondokan, rumah makan, ruang pertemuan, outbond dan api unggun.

Beberapa kelebihan dari lokasi agrowisata perkebuna teh Tambi ini adalah:
  • Lokasi wisata yang terkenal dengan pemandangan alam yang segar, bebas polusi sehingga cocok untuk acara berlibur di akhir pekan.
  • Tambi berlokasi di lereng sebelah barat gunung Sindoro dekat dengan Dataran Tinggi Dieng yang sudah terkenal.
  • Hanya 20 menit dari kota Wonosobo dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
  • Perjalanan dengan pemandangan indah di jalur utama menuju Dataran Tinggi Dieng.
  • Tersedianya makanan khas Wonosobo dan paket hiburan menarik yang dapat dipesan.
  • Adanya beberapa obyek wisata lainnya yang terdekat dengan Agrowisata Tambi seperti Telaga menjer, Dataran Tinggi Dieng, Bumi Perkemahan Jumprit serta wahana arung jeram di sungai Serayu.
Semuanya menyajikan panorama yang sangat mempesona.

Kebun Teh Tambi




Sumber: http://wiswono.blogspot.com/2012/05/pesona-wisata-wonosobo-kebun-teh-tambi.htmlhttp://www.agrowisata-tambi.com/

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo