Karaoke? Monggo.

Ilustrasi
Otak ibarat sebuah mesin yang senantiasa digunakan untuk berpikir. Dari proses berpikir inilah kemudian muncul krestivitas manusia yang beraneka ragam. Sebagaimana halnya mesin, maka otak pun perlu perawatan dan pemeliharaan tertentu sehingga kerja menjadi lebih efektif dan dapat menjalankan tugasnya dengan sempurna. Untuk itu manusia butuh hiburan untuk mengistirahatkan lelah otaknya.

Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan.

Selain itu terdapat tempat-tempat hiburan atau klab malam (night club) sebagai tempat-tempat untuk melepas lelah, umumnya berupa rumah makan atau restoran yang dilengkapi hotel serta sarana hiburan seperti musik, karaoke, opera. Ada pula yang menyediakan permainan seperti bilyar hingga sarana perjudian. Bagi kalangan tertentu, karaoke menjadi pilihan untuk melepas penat setelah bekerja.

Karaoke adalah tempat hiburan bernyanyi dengan menggunakan audio video sebagai latar belakang musik. Saat ini karaoke keluarga mendapat sambutan baik sebab dapat menjadi alternatif hiburan dan sarana penghilang stress. Namun dewasa ini tempat hiburan karaoke menjadi sorotan masyarakat terkait dengan banyaknya dugaan tindak asusila yang terjadi disana.

Ilustrasi interor ruang karaoke
Hal ini tidak bisa dipungkiri dikarenakan adanya pemberian "label" plus oleh masyarakat pada setiap karaoke yang ada. Label ini disematkan karena kata “plus” di sini mengacu pada istilah perempuan pemandu lagu, biasa disingkat PL. Lagi-lagi, di tempat karaoke plus seperti ini, tamu yang datang melulu pria. Itu tak lain karena semua pemandu lagu adalah wanita. Kebanyakan tamu datang berombongan, tiga hingga lima orang. Biasanya setelah masing-masing memilih pemandu lagu, mereka lalu masuk ke ruang karaoke, disusul pemandu yang sudah dipilih.

Bertukar nomor telepon genggam antara pemandu lagu dengan para tamu, sudah biasa. Setidaknya itulah yang dituturkan mereka yang menjadi pemandu lagu, "Kalau sudah cocok dan enjoy dengan tamu, kami bisa saja janjian ketemu setelah di ruang karaoke. Apa pun bisa terjadi," kata mereka. Mabuk minuman keras pun sudah jamak mereka jalani. Bahkan mereka bebas memesan apa pun tanpa persetujuan tamu. Biasanya, mereka memesan sebungkus rokok dan air mineral. Nanti-nanti, tambah lagi lainnya. Sang tamu pun cuma bisa menandatangani bon pesanan PL tanpa tahu perkiraan harganya. Selain itu, mereka juga bisa menyanyi lagu pilihan sendiri.

Silahkan tepok jidat kalau setelah bernyanyi anda tidak mendapatkan kebahagiaan melainkan tagihan yang tidak sesuai dengan keadaan :)

Referensi:
http://regional.kompas.com/read/2011/04/08/12022535/Mengintip.Dunia.Malam.Bandung
http://id.wikipedia.org/wiki/Hiburan

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo