Kuliner: Brongkos Pecel Parakan

Parakan after the rain
Parakan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak di lereng Gunung Sindoro-Sumbing. Kota kecamatan Parakan dilintasi jalur dari Wonosobo ke Yogyakarta/Semarang dan Yogyakarta ke Jalur Pantura/Jakarta.

Berdasarkan catatan sejarah Nugroho Notosusanto, daerah Parakan ini adalah merupakan sima atau semacam tanah hibah pada masa Mataram Kuno. Beberapa peninggalan berupa prasasti dan candi bisa ditemui di sekitar wilayah Parakan, di antaranya Candi Gondosuli yang berada di Bulu, Temanggung.

Pada zaman perjuangan kemerdekaan, daerah ini terkenal dengan senjata bambu runcing. Salah satu tokohnya adalah K.H. Subchi yang dijuluki "Jenderal Bambu Runcing", bersama tokoh-tokoh yang lain yaitu K.H.R. Sumo Gunardo, K.H. Nawawi, K.H. M Ali, K.H. Abdurrahman, dan tokoh-tokoh lainnya seperti K.H. Mandur, Sahid Baidzowi, Ahmad Suwardi, Istachori Syam'ani Al-Khafidz dan lain-lain. Parakan juga merupakan tempat lahir tokoh perjuangan nasional Mohammad Roem, yang terkenal sebagai delegasi Indonesia dalam perundingan diplomasi Roem-Roijen.

Pecel brongkos: Mak nyuss tenan
Namun ada yang sangat unik dan khas dari Kota Parakan, yaitu kulinernya yang tidak ditemukan di daerah lain,  brongkos yang dipadu dengan pecel sungguh tidak bisa ditemukan di kota lain. Brongkos adalah masakan sejenis rawon (dimasak dengan menggunakan kluwak) yang berisikan daging, tahu, telur, dan kacang tolo. Biasanya cukup disajikan dengan nasi putih hangat. Untuk menghasilkan  brongkos yang enak, kelengkapan bumbu dapur dan lamanya memasak memang memegang peranan yang sangat penting.

Brongkos Bu Carik adalah satu kuliner legendaris dari Parakan, sebuah kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kabarnya warung ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan nama Carik sendiri diambil dari nama panggilan sang pendiri, almarhum Harjo Carik yang saat itu menjadi carik (sekretaris desa) di Desa Krasak, Kecamatan Parakan. Pengelola warung yang berlokasi di  Jalan Raya Parakan-Wonosobo, Kampung Jetis Kidul, Parakan sekarang adalah generasi ketiga dari Bu Carik, kembar Widihastuti dan Widimulyani.

Yang uniknya dari warung Bu Carik ini adalah anda bisa bebas bereksperimen dengan rasa.  Brongkos bisa dikombinasikan dengan pecel sayuran. Rasanya manis-gurih berpadu dengan sambal pecel dan makin nikmat ketika ditambahkan irisan empal daging yang empuk.  Brongkos bisa juga disandingkan dengan serundeng yang manis-gurih. Lewat kombinasi dua menu ini anda  akan mencecap citarasa yang lebih tajam

Jadi jika blogger sedang berkunjung ke Temanggung atau dalam perjalanan yang melewati Kota Parakan, jangan lupa untuk mencoba salah satu menu kuliner yang khas ini.





Referensi:
http://id.wikipedia.org/http://www.yukmakan.com/http://www.kabarkuliner.com/http://www.infomakan.com/

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo