Tips Memilih Daging Ayam
Wholebird alias Ayam utuh |
Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam, karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal” dengan harga yang relatif lebih murah. Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang putih pucat merah kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk memberi efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya.
Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya. Untuk itu maka lebih aman membeli ayam mentah dengan bersandar pada ciri-ciri daging baik dan sehat di atas. Disamping daging ayam tiren, juga banyak beredar daging ayam yang disuntik dengan air (daging ayam gelonggongan). Untuk menghindari daging jenis ini, pembeli dapat melihat, meraba, atau bahkan menusukan pisau pada gelembungan yang terdapat di organ tubuh ayam yang terlihat membengkak dan diduga berisi air, utamanya pada bagian bawah sayap.
Uji lainnya dapat dilakukan dengan mengangkat daging tersebut, apakah meneteskan air atau tidak?. Daging ayam gelonggongan akan terlihat mengeluarkan tetesan air, serta keadaan fisik daging terlihat “becek”. Daging ayam gelonggongan akan lebih cepat membusuk dibanding daging ayam yang tidak disuntik air bila disimpan pada suhu ruang. Dimana tanda daging yang sudah mulai membusuk dapat tercium dari aroma baunya yang tidak segar, dan tampak apabila salah satu bagian dari daging itu di tekan maka bagian daging yang ditekan tersebut tidak mantul/balik kembali seperti semula.
Memilih ayam segar
Memilih ayam segar
- Ayam segar biasa (segera dimasak, hanya tahan 4-6 jam setelahdipotong)
- Ayam segar dingin (tahan 24 jam, dimasukkan dalam chiller/lemari es)
- Ayam segar beku, tahan untuk beberapa hari jika disimpan dalam kondisi yang tepat (24 C dibawah nol).
Dalam memilih daging ayam segar biasa, agar diperhatikan :
- Warna daging : putih kekuningan
- Warna lemak : putih kekuningan dan merata dibawah kulit.
- Bau : segar & tidak berbau asing/abnormal
- Kekenyalan : harus elastis (bila ditekan jari, akan kembali seperti semula)
- Tidak ada tanda-tanda memar, atau tanda lain yang mencurigakan.
- Bentuk karkas padat (kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam terdapat pada tulang dada.
- Perlemakan, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi seluruh bagiankarkas.
- Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Warna kulit putih agak kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya memar maka daya tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.
- Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.
- Perubahan pada bagian tertentu dari karkas ayam (lengket pada bagian bawah sayap, pada pertautan antara kaki dan tubuh, serta bagian atas ekor)
- Terbentuk warna gelap pada bagian ujung sayap.
Daging ayam (kaya protein), tanda-tanda kerusakan bahan makanan berprotein tinggi :
- Bau busuk khas protein.
- Kerusakan struktur jaringan (lembek, bahan menjadi berair).
- Warna abnormal (Daging unggas warna merah, putih kekuningan, abu sampai merah suram).