Gus Dur dan Sepak Bola
Gus Dur |
Setelah DPR menjatuhkan Memorandum I kepada presiden, guyonan yang menjadi “merek dagang” khas Gus Dur, tak pernah muncul lagi. Setelah DPR meneruskan dengan Memorandum II dan kemudian meminta agar Gus Dur dimintai pertanggungjawaban di sidang Istimewa MPR, humor-humor segar Gus Dur betul-betul lenyap dari langit politik Indonesia.
Yang muncul di televisi maupun surat kabar malah perlawanan-perlawanan keras Gus Dur terhadap DPR, yang jauh dari kesan lucu.
Salah satu humor terakhir Gus Dur barangkali adalah komentarnya sebelum terkena memorandum itu. Ketika Pansus Bulog dan Bruneigate sedang getol-getolnya memeriksa beberapa saksi untuk mencari bukti keterlibatan presiden, Gus Dur sendiri tenang-tenang saja. Kok bisa? Ternyata karena dia—menurut pengakuannya—telah menerapkan strategi catenaccio (grendel) seperti yang digunakan oleh tim sepak bola Italia dalam final Piala Dunia 1982 di Spanyol.
Ketika itu, cerita Gus Dur, pelatih Italia Enzo Bearzot menempatkan Claudio Gentille sebagai pemain belakang (bek) untuk bertahan sekuat tenaga di depan gawang sendiri. Bila Gentille menerima bola, maka bola akan langsung dibawa ke depan dan dioper kepada Paolo Rossi, yang akan memasukkan bola ke gawang lawan. Jadi, kata Gus Dur, Soewondo, Siti Farikha, Masnuh, dan lain-lain yang dituduh macam-macam itulah catenaccionya.
Gus Dur sendiri?
“Saya yang jadi Paulo Rossi saja,” kata Gus Dur. “begitu dapat bola, langsung saya giring ke gawang lawan.”
Begitu ampuhnya jurus catenaccio itu sehingga, menurut Gus Dur, “Baru dibilang pansus itu illegal saja mereka sudah nggeblak (terjengkang), teler-teler (tidak berdaya) semua. Padahal, itu baru jurus pertama dan saya mengantongi empat jurus lainnya.” Ia ketawa.
Apa jurus lain Gus Dur itu? Ada hit and run yang sering digunakan oleh tim Nigeria. Ada juga jurus total football-nya Belanda. “Pokoknya,” tambah Gus Dur sambil terus terkekeh di depan jamaah Jum’at di Masjid BPK, “Semua teori sepak bola itu akan saya gunakan untuk situasi politik kita, dan Insya Allah cocok.”(sumber)