Lima Agama Purba

inspiringforpeace.org
Dunia purba merupakan rumah bagi berbagai agama dan sistem kepercayaan. Namun, sebagian besar di antaranya telah memudar, kuil-kuil dan patung-patung mereka telah lenyap atau tertelan gurun pasir. Dewa-dewa mereka juga hampir tidak lagi diingat.

Agama-agama purba ini sudah ada sebelum agama besar yang dikenal orang pada saat ini, seperti Kristen, Hindu, Islam, Buddha, dan lainnya. Kebanyakan dari agama ini telah benar-benar hilang. Namun, beberapa di antaranya ada yang dihidupkan kembali oleh para praktisi-praktisi baru.

Beberapa agama ini bahkan ada yang muncul ribuan tahun sebelum masehi. Seperti halnya agama besar pada zaman sekarang, agama purba ini juga memiliki dewa-dewa sendiri.

Namun, ada di antara agama ini dikatakan menjadi induk dari agama berikutnya. Seperti dilansir situs Listverse.com, berikut lima agama purba yang telah terlupakan lantaran hilang termakan waktu.


Tengrisme

Tengrisme adalah salah satu agama tertua di dunia. Tengrisme dikatakan berasal dari zaman perunggu antara 3.600 sampai 1.200 tahun sebelum masehi. Agama ini dikembangkan oleh orang-orang dari Pegunungan Altai di Asia Tengah. Tengrisme merupakan sebuah agama monoteistik dengan unsur yang didasarkan pada penyembahan leluhur.

Mereka tidak memiliki kitab suci seperti dalam agama-agama lainnya dan banyak sistem kepercayaan awal mereka berasal dari pengetahuan kolektif. Namun, diyakini bahwa bangsa Hun dari Kaukasus Utara mungkin menyembah dewa diberi nama Teri. Agama ini dikatakan melakukan pengorbanan kuda.

Ada sejumlah kemiripan yang erat antara Tengrisme dengan tradisi-tradisi kekristenan seperti halnya dengan banyak agama-agama Paganisme. Hari paling penting mereka dikenal sebagai hari Pencerahan Tengrian yang jatuh pada 23 Desember.

Meskipun agama ini semakin jauh dari popularitas selama era Kekaisaran Mongol, namun Tengrisme masih dipraktikkan sampai hari ini, di mana para politisi di Kirgizstan bahkan mencoba untuk membuat Tengrisme sebagai agama resmi negara.


Vedisme

Vedisme adalah agama kuno bangsa Indo-Arya yang populer dari tahun 1.500 sampai 500 sebelum masehi. Agama ini juga digambarkan sebagai asal-usul munculnya sistem kepercayaan Hindu modern lantaran keduanya berbagi ayat-ayat suci yang sama dan kitab Empat Weda. Tetapi begitu, ada perbedaan di antara keduanya.

Pujian-pujian lisan Vedisme menjadi sangat penting bagi para pengikutnya. Pendeta mereka memainkan peran besar dalam berbagai upacara. Upacara-upacara ini dikatakan dapat meningkatkan kehidupan para pengikutnya dengan cara menyenangkan para dewa. Agama Vedisme melakukan praktik hewan kurban, meski tidak sangat umum. Namun, susu dan biji-bijian lebih sering digunakan.

Dewa Indra adalah dewa tertinggi dalam Vedisme, dan salah satu mitos yang paling populer adalah cerita Indra dan anak-anak Diti, yakni ibu dari iblis.?

Diceritakan setelah Indra membunuh sebagian besar anak-anaknya, Diti mulai melakukan sihir untuk membantu anak terakhirnya yang belum lahir agar menjadi lebih kuat dari Indra. Namun, ketika Indra mengetahui adanya bayi itu, dia melontarkan petir ke rahim Diti dan menghancurkan bayi itu dan hasilnya berubah menjadi 49 setan-setan kecil.


Olmek

Agama Olmek merupakan agama dari bangsa Mesoamerika yang populer dari tahun 1.400 sebelum masehi sampai kehancuran mereka pada tahun 400 sebelum masehi. Tidak ada informasi alasan kenapa agama ini mengalami penurunan. Namun, aktivitas vulkanik atau perubahan lingkungan lainnya dilihat sebagai penyebab yang paling mungkin terjadi.

Lantaran tidak ada bukti langsung dari agama mereka, para arkeolog harus membandingkan bekas-bekas peninggalan mereka dengan agama dari bangsa Maya dan Aztec untuk melihat kesamaannya. Mereka dikatakan berkaitan erat dengan Shamanisme. Dewa yang paling populer bagi bangsa Olmek adalah dewa jaguar yang merupakan dewa hujan dan kesuburan. Meskipun dari beberapa teori dikatakan tidak ada dewa utama tetapi ada delapan dewa terpisah, di mana dewa-dewa itu sama pentingnya.

Beberapa bentuk kurban mereka, di antaranya darah dan beberapa tokoh dibuat dari giok untuk para dewa, serta sejumlah ritual tarian dan topeng. Para pendeta Olmek diyakini menghirup beberapa bentuk obat?halusinasi?yang dapat membantu mereka berkomunikasi dengan roh-roh.

Sejauh ini, baru ada sepuluh dewa dalam agama Olmek yang telah diidentifikasi oleh para arkeolog. Karena asal-usul awalnya, agama Olmek dikatakan menjadi semacam induk yang melahirkan agama-agama yang berkembang kemudian di kawasan Mesoamerika. Ini lantaran mereka berbagi sejumlah elemen yang sama.


Maniisme

Maniisme didirikan pada abad ketiga masehi oleh seorang dari Persia bernama Mani. Maniisme awalnya dipandang sebagai sebuah sekte sesat dari kekristenan, tetapi telah dianggap sebagai agama sendiri. Pendiri agama ini mengklaim dia telah membawa secara bersama-sama agama dunia, termasuk Zoroastrianisme, Buddha dan Kristen.

Berfokus pada perbedaan antara baik dan jahat, Maniisme dikenal memiliki pengetahuan sebagai jalan untuk keselamatan. Pengikut tertinggi agama ini dikenal sebagai umat 'pilihan' atau 'yang sempurna' dan menyerupai biksu Buddha, meskipun mereka diminta untuk menjadi pengembara.

Para pengikutnya menjadi misionaris besar yang menyebarkan pengaruh Maniisme ke seluruh dunia, sampai akhirnya kehilangan popularitasnya di abad pertengahan. Banyak dari kejatuhan agama ini berkaitan dengan banyaknya penganiayaan yang diderita para pengikutnya dari tangan pemerintah China, pemerintah Romawi kuno, atau Gereja Katolik.

Mitos terbesar Maniisme adalah mitos penciptaan mereka yang menggambarkan sebuah pertempuran yang dilancarkan antara Dunia Terang dan Dunia Kegelapan, yang dimulai sebagai dua alam yang terpisah.

Adam dan Hawa dikatakan telah diciptakan oleh makhluk jahat, sementara Yesus dan Mani dikatakan telah diciptakan oleh makhluk yang baik, dalam rangka untuk mengungkapkan kebenaran spiritualitas bagi umat manusia. Banyak dari tulisan-tulisan Mani telah hilang, tetapi beberapa bagiannya baru-baru ini telah ditemukan.


Mithras

Mithras dibawa ke Eropa dari Persia, yang menjadi akarnya, setelah penaklukan Alexander Agung. Mithras sangat populer di kalangan tentara Romawi, dan menjadi salah satu kultus misteri Romawi kuno, sekte agama di mana penyebarannya telah dibatasi dan umumnya cukup rahasia.

Mithras, seperti dia dikenal bagi jemaat di Roma, adalah dewa matahari bangsa Persia, atau setidaknya cahaya lapang antara surga dan bumi. Tidak banyak teks yang selamat tentang Mithraisme.

Sebagian besar dari apa yang diketahui tentang agama ini berasal dari reruntuhan kuil-kuil mereka. Reruntuhan ini biasanya terletak di bawah tanah dan dibangun dengan konstruksi rendah, dan para pengikutnya cenderung membuat sebuah kuil baru setiap kali yang lama tidak terpakai.

Salah satu tanggal yang paling penting dalam kalender mereka yakni pada 25 Desember, yang diakui sebagai hari kelahiran Mithras. Karena hal ini, dan beberapa rincian lainnya, beberapa orang percaya kekristenan mungkin telah berevolusi dari agama ini, walaupun sangat sulit untuk membuktikannya.



Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo