Mau Mengolah Jeroan Kambing? Perhatikan Hal Penting Ini!

-
gambar dari detik.com
Jeroan kambing seperti hati, usus, ginjal, paru enak diolah menjadi gulai atau kari. Untuk mengolahnya perlu ditangani khusus. Agar jeroan jadi empuk dan enak aromanya.

Tiap jenis jeroan perlu dibersihkan dan direbus terpisah lebih dahulu hingga setengah matang. Pastikan memakai bumbu yang lengkap agar rasanya enak. Tangani jeroan kambing dengan cara ini sebelum diolah

Usus
Usus kambing rasanya gurih empuk. Bersihkan seluruh isi usus di bawah air mangalir hingga benar-benar bersih. Jika perlu sayat membujur dan bilas hingga bersih. Perciki air jeruk nipis dan diamkan beberapa saat agar aromanya lebih segar. Kemudian rebus hingga matang.

Hati
Hati kambing bisa langusng diolah, dibuat sate atau tumisan. Pastikan semua bagiannya berwarna cokelat merata. Hindair mengolah hati kambing yang kehitaman atau rusak atau cacat. cuci bersih, buang bagian otot yang keras di ujungnya. Potong-potong dan olah sesuai selera. Perciki air jeruk nipis agar tak anyir aromanya.

Paru
Seperti paru sapi, paru kambing perlu direbus lama agar empuk. Cuci di bawah air mengalir lalu tiriskan. Buang bagian yang keras. Rebus dalam air mendidih yang diberi beberapa lembar daun salam agar aromanya lebih harum. Setelah empuk, potong-potong dan olah dengan bumbu sesuai selera.

Ginjal
Ginjal yang kenyal dan gurih enak diolah sebagai campuran gulai. Bersihkan lemak yang menempel lalu belah dua dan cuci hingga bersih. Rebus ginjal dengan air mendidih bersama serai dan daun salam hingga empuk dan harum. Setelah ini bumbui dan olah sesuai selera.

Kepala
Kepala kambing paling enak dibuat sup. Setelah dibersihkan, belah kepala menjadi dua bagian. Rebus dalam air mendidih yang diberi beberapa lembar daun salam hingga seluruh bagiannya empuk. Rebus kembali dengan bumbu gulai atau sup hingga meresap dan empuk benar.(sumber)

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

-
Gambar
Chicken Drumstick Courtesy of  http://aglorystores.com/ Umumnya ayam broiler dipelihara selama kurang lebih 2 bulan atau antara 8 sampai 9 minggu. Berat badan pada umur ini sudah hampir sama dengan berat badan kebanyakan ayam petelur dewasa. Pada umur 50 hari ayam broiler dapat mencapai bobot rata-rata 1,5 kg (Buckle, 1985). Karkas ayam merupakan ayam yang telah dikeluarkan jeroannya, kepala dipisahkan dengan leher hingga batas pemotongan dan kaki. Karkas ayam dibuat klasifikasinya berdasarkan bagian-bagian tubuh (Rasyaf, 2003). Selama proses pengolahan yaitu dari bentuk ayam yang hidup hingga terwujud daging ayam yang siap masak akan terjadi kehilangan berat hidup kurang lebih 1/3 bagian (berat daging siap masak itu nantinya kurang lebih 2/3 dari berat hidupnya) karena bulu, kaki, cakar, leher, kepala, jeroan atau isi dalam dan ekor dipisah dari bagian daging tubuh dengan demikian dagingnya siap masak itu hanya tinggal daging pada bagian tubuh tambah dengan siap masak itu 75%
Baca selengkapnya

Diagram Bagian-Bagian Daging Sapi Bagian #1

-
Gambar
Kita sering mendengar istilah dalam dunia per-daging-an seperti:  "loin" , "short loin" , "tenderloin" , "brisket" , "chuck" , "rib" , "shank" , dan sebagainya. Namun mau tidak mau kita harus jujur mengakui bahwa kita kurang mengenal istilah-istilah tersebut. Nah, kali ini Joe ingin memberikan sedikit gambaran atas istilah-istilah di atas. Jadi, silahkan klik gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya. Gambar dari Angus Beef Chart
Baca selengkapnya

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo

-
Gambar
Syawalan Boja 1434 H Suatu wilayah pasti tidak lepas dari terjadinya sebuah peristiwa dimasa lampau. Dan juga didramatisir dengan kisah-kisah mistis atau mitos yang kadang tidak bisa dicerna menggunakan akal sehat. Namun bagaimanapun juga hal itu adalah kisah yang menjadi sejarah dari sebuah wilayah atau sebuah bangsa. Boja adalah desa di kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah, Indonesia. Boja berjarak sekitar 27 kilometer dari Kota Semarang. Sebuah kota kecil dengan penduduk kurang lebih 6,000 jiwa dengan tingkat densitas 500 jiwa/km2.
Baca selengkapnya