Etika Sosial dan Lingkungan Ketika Ber-offfroad

Gambar dari wallpink.com
Berikut ini adalah beberapa etika sosial dan lingkungan dalam offroad motor trail yang dikompilasi oleh brother-brother dari Dhuri Trail Adventure Community. Cekidot berooo!
>>> Ketika melalui jalan umum termasuk jalan di perkampungan, kendarailah motor dengan santun, tidak perlu kebut-kebutan atau ‘mbleyer-mbleyer’ knalpot. Jika ada anak kecil atau hewan ternak melintas, kasih kesempatan anak kecil atau binatang itu lewat terlebih dahulu, jangan main seruduk aja.

>>> Ketika konvoi lewat jalan raya, jangan sampai mengganggu pengguna jalan lainnya. Ingat jalan umum adalah milik semua orang, hargai juga orang lain yang mau lewat.
>>> Jika offroad di sekitar ladang atau lahan pertanian, jangan sekali-kali melindas tanaman petani. Jika itu terjadi karena ‘kecelakaan’, segera minta maaf ke petani dan kalau perlu mengganti biaya kerusakan tersebut. 
>>> Ketika sedang haus-hausnya karena dihajar medan offroad, tiba-tiba melintas di kebun apel yang ranum buahnya, hemmm jadi ngiler dan langsung main petik apel saja. Upssss jangan lakukan itu, kalau memang haus coba minta dengan baik-baik ke petani tersebut, jangan main comot aja bro.
>>> Minimalkan membuka jalur offroad baru yang itu membuka hutan, lebih baik gunakan jalur yang sudah ada saja. 
>>> Ketika di jalur offroad berpapasan dengan petani atau penduduk desa, beri kesempatan mereka terlebih dahulu untuk lewat. 
>>> Jangan pernah membuang sampah plastik, botol minuman atau putung rokok ketika offroad. Sampah-sampah itu sangat sulit hancur secara alami, jadi bisa-bisa di hutan jadi penuh sampah nantinya. Putung rokok juga bisa menimbulkan kebakaran hutan, apalagi di musim kemarau panjang. Bawalah selalu kantong sampah dan tempat untuk putung rokok anda. 
>>> Jika ada binatang liar melintas di jalur offroad, kasih kesempatan binatang itu lewat dulu. Jangan main tabrak aja, apalagi kalau binatang itu binatang langka yang dilindungi, bisa-bisa kita kena pidana karena membunuh binatang dilindungi itu ancaman penjaranya 5 tahun….hiii ngeri khan. Dan lagian binatang itu adalah penghuni asli hutan, mereka yang lebih dulu ada dibanding kita. Nah sebagai “tamu” kita patut punya etika di “rumah” para binatang liar tersebut. 
>>> Ada pandangan yang keliru tentang knalpot. Katanya knalpot yang suaranya menggelegar itu identik dengan laju motor yang kencang? Ah itu kuno bro, justru sekarang dunia dirt bikeinternasional lagi ramai-ramai mengurangi kebisingan suara knalpot. Di USA dan Eropa kalau kita mau offroad atau bahkan pertandingan motocross itu sudah diatur soal kebisingan knalpot, beberapa negara membatasi maksimum 96 Db. Kalau lebih dari itu, yah tidak diperbolehkan. Semua pabrikan knalpot trail ternama seperti FMF dan Pro circuit sekarang itu justru memproduksi knalpot yang tingkat kebisingan rendah, namun dengan tenaga dahsyat! Jadi kalau masih ada yang berfikir motor trail itu harus suara knalpotnya menggelegar bagai halilintar, pikiran itu perlu ditendang jauh-jauh, maaf itu pandangan jadul bro. 
>>> Minimalkanlah offroad di hutan pada malam hari, karena offfroad di malam hari itu suara motor akan lebih terdengar nyaring. Ini berpotensi lebih menggangu bagi penduduk desa yang berada di dekat jalur offroad, dan pasti mengusik ketenangan binatang hutan yang lagi nyenyak tidur. Bisa-bisa ada monyet yang jatuh dari pohon, karena kaget dengan deru motor! Apalagi para petani itu di malam hari khan sudah capek-capeknya, sehinga perlu istirahat setelah seharian bekerja keras di ladang. Jangan sampai mereka terganggu dengan kehadiran kita di malam hari, apalagi dengan suara motor yang meraung-raung.
Itu beberapa tips sederhana yang bisa kami bagi untuk meminimalkan kerusakan terhadap alam dan gesekan dengan masyarakat sekitar jalur offroad. Tidaklah sulit untuk melakukan itu, yang dibutuhkan hanyalah kemauan, hati terbuka dan etika. Saatnya kita ber-etika-ria dalam kegiatan offroad motor trail. Selamat offroad! (sumber)

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo