Trabas: Opo kuwi Dab?
gambar dari http://dtrac.blogspot.com/ |
Namun, sering juga kita mengumpat atau bahasa kerennya "nggrundel" jika ada rombongan hobiist ini lewat. Biasanya, ini memang biasanya rombongan ini lewat tanpa pemisi dan toleransi dengan pengguna jalan yang lain. Ayoo ... Jujur saja memang nyatanya demikian.
Lewat dengan memacu kendaraanya melebihi batas kecepatan yang dijinkan di dalam kota dengan suara knalpot yang wuih ... Melebihi suara soundsystem yang digunakan dalam perhelatan konser dangdut koplo yang bikin orang "muser-muser".
gambar dari: http://premous.blogspot.com/ |
Bahkan di forum diskusi kaskus juga diposting berita tentang komunitas ini yang dilarang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dikarenakan alasan konservasi alam.
Namun apalah yang mereka lakukan, itu menjadi hak dan pasti ada konsekuensi bagi mereka sendiri. Yang pasti walaupun mereka berkilah bahwa yang mereka lakukan adalah sekedar "olahraga" namun hendaknya mereka juga bisa memikirkan hak dan rasa nyaman bagi orang lain.
Dan yang membanggakan, beberapa dari komunitas mereka juga melakukan bakti sosial (http://www.beritakebumen.info) dan juga ada sebuah komunitas yang menerbitkan aturan bagi kelompok mereka (atau kelompok lain) ketika melakukan aktivitas trabas, seperti yang bisa dilihat di blog ini (http://dtrac.blogspot.com).
Oke Bro?