Mengejar Kebahagiaan
Alam |
Bahagia, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan bahagia atau
kebahagiaan itu? Banyak orang menganggapnya dengan sebuah kesenangan
atau kenikmatan yang dicapai atas sebuah proses yang 'sulit'. Lalu
hingga tingkatan seberapa orang bisa merasakan kebahagiaan? Untuk
meraihnya banyak orang mengatakan kebahagiaan harus diraih dengan usaha
yang keras hingga mencapai proses kristalisasi darah, keringat dan air
mata (seperti yang rekan Thukul sering katakan). Bahkan untuk meraihnya,
seringkali usaha-usaha itu bertentangan dengan hakikat kehidupan
manusia itu sendiri. Mensahkan cara-cara kotor untuk meraihnya.
Kebahagiaan
dalam hidup adalah keinginan wajar yang ada pada setiap diri manusia.
Namun bisa menjadi tidak wajar jika keinginan itu berada dalam luar
jangkauan kemampuan. Memang tiada yang tak mungkin, semuanya mungkin
terjadi di dunia ini. Rakyat menjadi pejabat. Orang kaya menjadi melarat
adalah hal lumrah atas kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Ada
kalanya kebahagiaan itu bagaikan rasa haus yang ditawarkan dengan
seteguk air laut. Semakin diteguk, semakin haus akan mendera. Lalu
seperti apa kebahagiaan yang seharusnya bisa kita rasakan?
Orang
kaya jelas membeli kesenangan untuk menjadikan mereka merasa 'bahagia',
lalu bagaimana dengan orang yang tidak kaya? Apakah juga akan membeli
kesenangan untuk berbahagia? Tentu itu adalah sebuah subjektivitas. Yang
hanya bisa dipahami oleh mereka yang melakukannya. Berjuta-juta kata
digunakan untuk menggambarkan kebahagiaan dan proses untuk meraihnya.
Namun untuk melukiskan sebuah kebahagiaan yang hakiki, tak ayal kita
kesulitan untuk melakukannya.
Kebahagiaan atau apalah
orang menyebutnya, pasti dirasakan oleh semua orang. Dengan
masing-masing kadar yang berbeda. Kaya, miskin, tua, muda, sehat, sakit,
waras, gila pasti merasakan kebahagiaan sesuai dengan yang mereka
rasakan. Kebahagiaan adalah sebuah subjektivitas. Tak bisa seseorang
menilai arti kebahagiaan yang dirasakan orang lain itu.
Dan kebahagiaan bagi saya hingga saat ini adalah rasa syukur atas jutaan kubik air yang saya minum, miliaran liter oksigen saya hirup, trilyunan candela cahaya matahari yang setiap saat menghangatkan yang disediakan oleh TUHAN untuk menjaga saya, anda, kita dan semua untuk bisa hidup dan merasakan kebahagiaan.
Edisi stres. Boja, 29 Desember 2013
Sumber: https://www.facebook.com/