Pendidikan Formal di Lingkungan Saya: Apa yang Salah?
Gambar dari http://evanputra.wordpress.com/ |
Sebenarnya miris juga melihat kenyataan yang terjadi. Sebegitu mudahnya sebuah penugasan diberikan kepada anak-anak yang notabene mereka masih polos dan tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Memang seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan perkembangan jaman, suatu mata pelajaran juga pasti akan mengikuti perkembangan tersebut.
Mengapa miris melihatnya? Sungguh menjadi ironi ketika kesejahteraan guru (PNS) yang semakin meningkat namun kualitas anak didik yang menjadi output proses itu menjadi semakin kurang berkualitas. Bagaimana tidak, seharusnya guru melakukan penyaluran pengetahuan agar anak didik menjadi mengerti apa yang disampaikan namun kenyataannya masih saja banyak yang 'sedikit' mengingkari hal tersebut.
Mungkin kurang jelas apa yang saya sampaikan, sederhananya seperti ini. Sepengetahuan masyarakat awam, guru adalah seseorang yang berprofesi untuk meneruskan pengetahuan yang dimilikinya kepada anak didik. Namun umum diketahui pada prakteknya malah cenderung mengajarkan anak didik untuk melakukan plagiatisme dengan memberikan penugasan-penugasan yang hanya diberikan kata kunci: "cari di internet" tanpa memberikan pengetahuan kepada anak didik untuk mensarikan informasi yang didapatkan dari dunia maya tersebut. Yang pada akhirnya mendorong anak didik hanya mencari artikel-artikel kemudian mencetak dan menjilidnya dengan kemungkinan yang sangat rendah untuk memahami artikel yang mereka dapatkan.
Penugasan yang diberikan cenderung hanya untuk memenuhi syarat-syarat formal pengajaran, yakni: pengajar, anak didik, kurikulum, dan penugasan-penugasan. Tanpa memperhatikan apa sebenarnya hakikat dari pengajaran itu sendiri. Mungkin hanya saya yang memandang demikian atas proses pendidikan dengan kurikulum yang katanya lebih modern ini. Namun apakah juga dipikirkan apa yang terjadi kelak jika sebuah proses dilakukan seperti ini, bagaimana dan seperti apa pengajar memberikan transfer of knowledges kepada anak didiknya?
Semoga ini hanya terjadi di lingkungan tempat saya tinggal.