Bubur Midnight a la Pakdhe Djumarno

Bubur "Pakdhe Jumarno"


Bubur merupakan istilah umum untuk mengacu pada campuran bahan padat dan cair, dengan komposisi cairan yang lebih banyak daripada padatan dan keadaan bahan padatan yang tercerai-berai. Dalam dunia kuliner, bubur adalah jenis makanan yang dimasak dengan cara menggodog bahannya sampai menjadi sangat lunak.Istilah bubur, jika tanpa disebutkan keterangannya, biasanya merujuk pada bubur beras yang dimasak secara sederhana, beras dicuci, dimasukkan ke dalam air yang mendidih, diaduk sampai air mendidih lagi dan berasnya menjadi lunak. Untuk memberi rasa pada bubur, bisa ditambahkan santan kelapa atau parutan kelapa, dan dibuat sesuai selera kekentalannya.


Istilah ini biasa dipakai dalam dunia boga, seperti pada bubur ayam, bubur ketan hitam, atau bubur kacang hijau, bubur ketan.

Istilah bubur juga dipakai dalam bidang lain, pertanian atau biologi misalnya, yaitu bubur bordo (bubur bubur bordeaux): fungisida campuran antara sulfat tembaga (kuprihidroksida) dan kapur (kalium-sulfat), biasanya dicemprotkan pada tanaman yang diserang hama.

Di Sulawesi terdapat bubur tinutuan atau bubur manado yang dibuat dari beras diberi bumbu: garam, daun salam, sereh, daun kemangi, dan ditambah jagung dan ubi merah.

Nah, kali ini ada bubur yang unik, bukan menu buburnya. Melainan waktu buka warungnya. Pada umumnya, bubur dijual di pagi hari saat cuaca dingin dan perut butuh sesuatu yang nikmat untuk mengganjalnya. Bubur Pakdhe Jumarno ini unik, ketika yang lain buka pada pagi hari, warung Pakdhe buka mulai jam 8 malam sampai tengah malam!

Menu yang disajikan oleh Pakdhe Jumarno beserta Mbokdhe Jumarno cukup sederhana dan umum. Hanya bubur beras dengan lauk pecel dan sayur lodeh, juga gorengan yang hangat dan maknyos yang siap disantap dengan price tag yang tidak membunuh kantong anda. Bagi yang kurang menyukai bubur beras, Pakdhe Jumarno juga menyediakan lontong. Tentu saja dengan lauk yang sama.

Sepiring bubur pecel yang maknyus dan menggairahkan, ditambah 2 biji gorengan, dan segelas teh panas bisa anda tebus hanya dengan Rp.6.000,- saja. Cukup fair bukan? Untuk menu yang maknyus dinikmati di malam hari?

Bagi anda yang penasaran dengan Bubur Pakdhe Jumarno, silahkan merapat di Kampung Kauman, Desa Limbangan, Kec. Limbangan. Tepatnya di 100 M masuk gang sebelah kiri setelah Kantor Kecamatan Limbangan.

Ndang teka trus dhahar bubur dab! Mesti kowe sehat.

Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Bubur#cite_note-Pringgodigdo-1

Postingan populer dari blog ini

Estimasi Hasil Produk Pemotongan Ayam Broiler

Posisi Bercinta Paling Nikmat

Sejarah Desa Boja: Mataram Kuno hingga Jaman Wali Songo