Gundul Galau
Hari ini Gundul benar-benar gelisah. Mondar-mandir mrono-mrene seperti setrika listrik. Tapi masih mendingan, dia mondar-mandir gak sambil ngromyo kali ini dia diam saja, mungkin karena otaknya sedang beku atau memang lidahnya kecanthang kopi panas yang disuguhkan simbokku tadi pagi. Entah karena apa namun menurut informasi dari Marju, si intel wurung itu, Gundul galau bukan karena dia ditinggal lagi sama pacarnya yang bidan itu. Namun karena dia ditinggalkan oleh para pahlawan yang selalu membela dia menghadapi galaknya bapak Mbak Bidan itu. "Eits Bleh! Tapi bapaknya nggak matre, ibunya gak matre juga" tukas Gundul. "Lhoh, lha njur opo Ndul?" tanyaku. " Ngene Bleh masalahe , hubunganku dengan Mbak Bidan itu sungguh sebuah proses kimia rumit yang melebihi proses pengayaan uranium oleh Iran" jawab Gundul. "*(&^&^&^&^*&*&^^%$#^%$#^% ... ndhasku mumet saiki Ndul krungu omonganmu , mbok sing simple wae ngono